Kedai Kopi dan It’s Coffee
Ditulis oleh:
Bimo Muhammad Ramadhani
bimomramadhani@gmail.com
Penikmat dan penggila kopi
Yogyakarta, wajib tahu tentang dua coffee
shop yang akan membuat lidah kamu menginginkan rasa kopinya lagi dan lagi.
Dua coffee shop itu adalah Kedai Kopi atau lebih dikenal dengan sebutan Keiko, dan satunya lagi
bernama It’s Coffee. Keiko dan It’s Coffee dikepalai oleh Denny Neilment sebagai direktur utama
PT. Teammates Indonesia.
It’s Coffee sendiri berdiri pada akhir tahun 2004 dan pada saat itu
Keiko baru berjalan 3 bulan. Singkat cerita tentang latar belakang Keiko dan It’s Coffee berawal pada saat Denny
kuliah. Beliau memiliki teman yang sama-sama mencintai kopi. Pria berumur 35
tahun itu bersama teman kuliahnya membuat kopi dan menjajakkannya di kampus. Mereka
membuat stand kecil-kecilan di kampus,
stand
itu diberi nama Pojok Kopi. Dari kesuksesan menjual kopi di kampus itu,
mereka terdorong untuk membangun sebuah coffee
shop, dan akhirnya terwujudlah Keiko sebagai kedai kopi pertama yang mereka
miliki.
Awal mendirikan Kedai Kopi yang
mereka impikan begitu sulit, karena skill
mereka tentang pembuatan kopi tidak begitu memadai, dan mereka hanya bermodalkan
rasa percaya. Mereka mempelajari rasa macam-macam kopi yang mereka nikmati dari
coffee shop satu ke coffee shop lainnya. Dengan ketelatenan dan
kepercayaan, terwujudlah mimpi Kedai Kopi milik pribadi. Mereka membuat impiannya
menjadi nyata tanpa modal, mereka membuktikan bahwa modal bukan hal utama yang
menghalangi niat. Dengan kecerdasan yang mereka punya, mereka mendapatkan modal
usaha dari proposal bisnis yang mereka ajukan pada teman-teman yang dipandang lebih
banyak memiliki uang dan siap membantu dengan bagi hasil tiap keuntungan penjualan.
Ketika Keiko berdiri di Gejayan pada
Oktober 2004, salah satu mitra kerjanya menawarkan untuk membuka kedai kopi
lagi dengan konsep yang berbeda dari Keiko. Mitra kerjanya menawarkan konsep High Class kepada Denny, dan terbentuklah
It’s Coffee pada Januari 2005. Kedai
kopi dengan konsep High Class ini berada
di Jalan Magelang, Yogyakarta.
Keiko dan It’s Coffee yang mempunyai 80 orang pekerja mempunyai tagline tersendiri. Keiko dengan konsep menengah
kebawah mempunyai tagline “Colorfulling
Coffee” yang mencoba mendobrak keyakinan masyarakat bahwa kopi itu selalu berwarna
hitam. Bagi Keiko, kopi itu tidak selalu hitam. Kopi di Keiko lebih mengangkat cita
rasa negeri tercinta, Indonesia. Kopi di Keiko berkisar antara 15 ribu sampai
20 ribu rupiah. Saat ini, Keiko mempunyai 5 cabang di Yogyakarta, 1 di Jakarta,
dan 1 di Palu. Dulu, Keiko juga pernah berada di Jambi, Solo, Purwokerto,
Malang, dan Surabaya. Berbeda dengan Kedai Kopi, It’s Coffee hanya ada satu di Yogyakarta. It’s Coffee dengan konsep High
Class-nya mempunyai tagline “Explore,
Enjoy, Experience” dan coffee shop dengan
konsep menengah keatas ini menawarkan minuman dengan harga yang berkisar antara
20 ribu sampai 25 ribu rupiah.
Denny mencoba membedakan coffee shop miliknya dengan coffee shop lainnya, yaitu dengan cara membuat
para barista bersikap ramah kepada pengunjung. Ayah dari tiga anak ini menjunjung
tinggi peraturan kepada setiap baristanya untuk membangun keakraban dengan konsumen.
“Tidak harus mencari pekerja
(barista) yang memiiliki skill meracik
atau pengalaman dalam bidang barista. Tidak berpengalaman juga tidak apa-apa,
yang penting punya niat. Kedai Kopi saja mulai dari nol, kenapa baristanya tidak
dari nol juga.” kata Denny.
Barista yang dipekerjakan itu akan
mengikuti training terlebih dahulu selama 1-2minggu, lalu melalui proses
kontrak 1 tahun. Dan diakhir tahun akan ada tawaran apakah ingin lanjut kontrak
atau tidak. Barista yang memiliki penilaian bagus bisa naik jabatannya menjadi
Captain Barista. Bahkan bias juga menjadi Store Manager apabila skill-nya bagus.
Dengan mendidik barista dari nol,
mereka bertujuan agar baristanya itu menjadi barista yang harus benar-benar paham
dan tahu soal karakter kopi yang disajikannya. Mereka harus paham dengan hal-hal
yang bersangkutan dengan kopi. Misalnya, jika kopi diseduh dan direndam dengan waktu
yang lama, maka kafein akan semakin menguat.
Dengan kepercayaan mendidik
barista dari nol, mereka mempunyai prestasi yang dapat dibanggakan. Seperti pada
tahun 2011 di Indonesia Barista Championship (IBC), mereka mengirim 2
perwakilan untuk berangkat ke Jakarta dan 2 perwakilannya itu mendapatkan juara
1 danjuara 4. Pada tahun 2012, barista juara 1 pada IBC 2011 itu mendapatkan juara
2 di Asia-Pasific Barista Championship.
Menurut Denny, mengikuti lomba-lomba seperti itu bertujuan untuk mengetes
sejauh mana sistem yang diterapkan Keiko dan It’s Coffee, apakah sudah standar nasional atau belum.
Jadi, tunggu apalagi? Bagi pecinta
dan penikmat kopi, ayo nikmati kopi di Kedai Kopi dan It’s Coffee!